Janda = Superhero
Apa yang salah dengan menjadi seorang janda? Apakah berdosa menjadi seorang janda? Apakah hina menjadi seorang janda? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu dari dulu selalu memenuhi hati ini. Kenapa ada banyak pelecehan terhadap status janda? Bukankah janda itu juga seorang wanita? Apa bedanya dengan gadis toh juga sama-sama wanitanya, yang beda hanya statusnya.
Di internet, di film atau sinetron, di cerita-cerita novel, dan lain sebagainya, aku sering melihat status janda selalu jadi kambing hitam, sebagai penggoda, sebagai wanita nakal. Padahal di kehidupan nyata tidaklah demikian. Menjadi janda bukanlah impian mereka. Ada yang menjadi janda karena di tinggal mati suaminya, ada yang menjanda karena memilih bercerai dengan suaminya dikarenakan KDRT, perselingkuhan dari pihak suami, sikap suami yang suka mabok dan narkoba, suami yang menikah lagi, suami yang tidak menafkahi, dan lain-lain.
Bagiku seorang janda adalah superhero. Dia bisa menempatkan dirinya sebagai seorang ayah dan juga seorang ibu. Dia mengatasi semua permasalahan keluarganya. Dia bekerja keras untuk menghidupi anak-anaknya. Dia berusaha berdiri tegak, walau orang-orang disekitarnya memandang dirinya dengan sebelah mata. Dia memendam rasa sakit hatinya saat ada orang yang mencoba atau berusaha melecehkannya.
Tahukah kamu bahwa sangat sulit menjadi seorang janda. Berusaha menjaga diri dari fitnah karena kesendiriannya tanpa adanya suami. Sakit dirasakan sendiri, kesepian diisi dengan candaan anak-anaknya. Ketegaran seorang janda haruslah kita hormati, bukannya malah dilecehkan.
Tahukah kamu, betapa sedih hatinya saat dia di panggil tante oleh anak-anak muda yang menggodanya di jalan. Betapa remuk hatinya saat para tetangga mencurigainya karena takut suaminya diambil. Dan betapa hebat tangisnya saat ada pria beristri yang datang untuk menawarkan menjadi madunya. Betapa murkanya dia saat ada sms atau telp yang mengajaknya mesum.
Sebagai wanita, aku merasa tersinggung dan sakit hati saat melihat di sosmed banyak grup-grup yang memajang foto wanita setengah telanjang, dan menulis kata janda mencari jodoh pada statusnya, tentu saja dengan kata-kata menggoda dan merusak iman. Belum lagi meme-meme yang melecehkan.
Kenapa kalian lakukan itu? Melecehkan mereka sama saja kalian melecehkan ibu kalian, saudara wanita kalian, adik atau kakak wanita kalian, dan juga istri dan anak wanita kalian. Bukankah mereka sama-sama wanita? Bagaimana kalau hal itu menimpa orang yang kalian kasihi yang statusnya juga janda?
Tidak semua janda mempunyai kehidupan negatif, masih banyak janda yang menjalani hidup dengan terhormat. Banyak janda yang menjaga auratnya dan bangga dengan hijabnya. Ada banyak janda yang berkarier cemerlang dengan kerja kerasnya. Sungguh, sangat tidak pantas status janda kalian lecehkan sampai sebegitunya.
Marilah kita rubah persepsi yang ada di masyarakat tentang status janda yang negatif. Kita mulai dari kita sendiri. Tidak ada wanita yang ingin menjadi janda. Semua wanita ingin hidup bahagia, rumah tangga langgeng sampai maut memisahkan. Kehidupan yang membuatnya harus memilih. Ketentuan Allah SWT yang membuat mereka jalani takdirnya untuk menjadi seorang janda.
Komentar
Posting Komentar