Malaikat Maut Tidak Pernah Tidur
Kini tertahan tanpa kau hindari
Detak Jantung yang kau anggap biasa
Kini menjadi sangat berharga di tiap detakannya
Lembayung wajah kematian kian mendekat
Suara tangis bergema menyesakkan dada
Namun tiadalah kita mendengarnya
Karena telinga tak lagi ada suara
Masih ingatkah tentang tangan yang berdosa
Sebentar lagi akan menjadi sepotong tulang tak berharga
Masih ingatkan tentang wajah yang kau banggakan
Sesaat lagi akan terkubur dalam tanah
Masih ingatkah akan harta yang kita jadikan raja
Sebentar lagi akan mengalun indah menjadi petaka
Malaikat maut tidak pernah tidur...
Komentar
Posting Komentar