Pesan Dalam Botol
Masihkah kau mengingatku,
seperti aku yang selalu teringat padamu?
Mungkin kau sudah lupa pada semua janjimu padaku,
padahal aku ingat kata demi kata janji yang kau ucapkan padaku
Dimana dirimu sekarang?
Apakah masih ditempat kita merenda rindu,
ataukah ditempat labuhmu yang baru?
Jangan menatapku dengan matamu yang kosong,
karena hatiku akan semakin gelap tanpa cahaya matamu
Kenapa kau biarkan aku berjalan menyusuri hari yang lenggang sendirian?
Tanpa peta yang biasanya kau siapkan agar aku tak tersesat
Sepertinya aku harus memberimu kamus bahasa hati agar kau mengerti sikapku
Dan sebelumnya,
maafkan aku yang sering hadir tanpa pamit,
yang sering marah dalam coretan,
yang suka diam dalam kiasan
Harusnya waktu buatmu jadi paham,
bukannya menjadi seorang penanya
Rindu aku pada sebuah hati yang dulu
Aku mengukir langit, hujanpun turun
Aku melukis pasir, ombak datang
Aku menggambar kertas, angin menerbangkannya
Sebaiknya aku diam tak bergerak dengan semua mimpiku,
sampai kanvas yang kupesan datang
Sejujurnya aku ingin merajut kasih sayang dengan doa,
antara kita dengan diri-Nya
Sampai usia kita mencapai angkasa
Bisakah?
Bismilllahirohmanirrohim, Bisa.
BalasHapusTulisanya bagus.