Maaf, Aku Tidak Mencari Jodoh
Ya... aku selalu mengatakan hal itu, untuk menjaga hati dan cintaku, hanya untuk dia. Walau saat ini aku sudah tidak bersamanya lagi, hal itu akan tetap aku katakan. Karena hati dan jiwa ini sudah menyatu dengan dia, serta terdoktrin untuk hanya mencintai dia. Hanya dia pemilik hatiku.
Dan saat terbangun di pagi ini, aku tersenyum di pembaringan, betapa hati ini tenang saat dia berbisik di telingaku semalam: "say... walau kita putus, bukan berarti hati kita terputus, walau kita putus, bukan berarti kita tak jodoh".
Dia datang di mimpiku, dan berbisik kalimat itu di telingaku. Sungguh, mimpi yang sempurna ditengah gersangnya hati yang merindu. Senyumnya malam itu telah meruntuhkan syaraf sadarku.
Ya Allah... apakah aku ini termasuk wanita bodoh yang masih saja berharap dan menunggu dia? Ataukah aku ini wanita setia, yang hanya setia pada satu cinta?
Aku tahu kita sebagai manusia harus ridho dan ikhlas menerima segala ketetapan-Nya. Lihat... aku telah ridho dan ikhlas saat dia memutuskan untuk pergi dari hidupku. Aku telah ridho dan ikhlas saat dia melepaskan cinta yang selama 8th aku berikan. Walau terkadang masih saja berurai air mata saat terkenang. Aku tidak menghalangi keputusannya...
Dan disini, di tempat perasingan ini, aku menunggu dia. Dengan hati yang sama, cinta yang sama serta utuh tak tersentuh. Dan aku belajar tentang seayat ilmu, yaitu arti kesetiaan.
Walau tak lagi bersama, aku akan selalu mendampingi dia, mendoakan yang terbaik untuknya, serta meringankan sedikit pekerjaannya. Hanya dari jauh... dibelakang dia.... tak akan terlihat olehnya...
Jadi, sekali lagi aku katakan, maaf aku tidak mencari jodoh. Aku sudah mendapatkan jodoh, disini... ada di hati, takkan terganti.
Komentar
Posting Komentar