Jenis Alat Kontrasepsi Atau KB Wanita


Sebelum memutuskan untuk memiliki anak lagi, tentunya banyak hal yang harus dipertimbangkan, mulai dengan kondisi keuangan, kesehatan sang ibu, kondisi fisik sang Ibu, usia anak pertama, dan yang terpenting adalah kesiapan orang tua baik mental maupun spiritual dalam menyambut anak lagi. Namun, jika dirasa masih belum merasa siap, ada beberapa metode yang telah dikembangkan oleh dunia medis dengan penemuan beberapa alat pencegah kehamilan melalui ragam alat kontrasepsi atau KB wanita.

Beberapa pilihan alat kontrasepsi telah tersedia dan mudah didapatkan. Namun ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan sebelum menjatuhkan pilihan yaitu metode apa yang paling tepat untuk diri kita. Beberapa metode alat kontrasepsi mungkin sesuai untuk beberapa wanita namun tidak sesuai untuk wanita yang lain. Semua tergantung pada hormon yang ada di diri dan faktor kesehatan tiap wanita. Berikut adalah beberapa jenis pilihan alat kontrasepsi atau KB wanita, yang bisa kita gunakan dan tentu saja yang sesuai dengan diri kita.

Jenis Alat Kontrasepsi Atau KB Wanita

Jenis alat kontrasepsi atau KB wanita

Pil KB

Pil KB biasanya dikonsumsi untuk siklus 28 hari per bulan. Ada jenis pil KB yang di konsumsi setiap hari selama 28 hari dengan jenis pil yang berbeda misalnya pil kuning dikonsumsi selama 21 hari, sedangkan pil putih untuk 7 hari (pil putih ini tanpa hormon). Ada juga pil KB yang hanya dikonsumsi selama siklus 21 hari dengan jeda 7 hari istirahat.

Keutamaan:
Alat kontrasepsi jenis  ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya dapat membantu mencegah kehamilan di luar rahim, menurunkan risiko kanker rahim, kista, dan kanker payudara. Yang paling utama pil KB dapat menjaga siklus haid agar lebih teratur.

Mitos:
Kepercayaan yang berkembang di masyarakat bahwa pil KB bisa membuat gemuk sebetulnya tidak benar. Penggunaan pil berdosis rendah biasanya tetap bisa mempertahankan berat badan. Namun pada beberapa wanita hormon pil KB juga dapat mempengaruhi berat badan mereka. Bahkan ada banyak pil KB yang bisa menjaga kecantikan kulit.

Koyo KB atau KB Tempel

Metode alat kontrasepsi ini menggunakan alat seperti koyo yang bisa ditempelkan di bagian tubuh manapun. Cara kerja koyo KB adalah melalui pelepasan hormon ke dalam aliran darah melalui pori kulit. Koyo ini bisa digunakan dalam jangka waktu mingguan. Kita bisa mengganti koyo setiap minggu sekali dan digunakan selama 3 minggu dalam periode bulanan. Namun kelemahan dari koyo KB ini selain kasat mata juga agak ribet. Biasanya koyo bisa terlepas saat mandi dan jika terlepas maka kita harus segera menggantinya dengan yang baru.

Efek samping:
Penggunaan alat kontrasepsi jenis ini kadang bisa menimbulkan sakit kepala, nyeri payudara, iritasi kulit dan masa haid yang tidak teratur.

KB Suntik

KB Suntik ini ada 2 pilihan yaitu KB suntik bulanan atau KB suntik 3 bulan sekali. Metode kontrasepsi hormonal ini dikenal paling efektif. Untuk KB suntik bulanan kita akan mendapatkan siklus haid teratur dibandingkan dengan metode 3 bulanan. Namun untuk Ibu menyusui dianjurkan menggunakan KB suntik 3 bulanan.

Efek samping:
Sebagian besar wanita mengalami keluhan berat badan, sakit kepala, pusing, timbul jerawat, kulit berminyak, kembung, perubahan suasana hati, dan beberapa keluhan lainnya. Namun tidak setiap wanita mengalami gangguan tersebut. Hal ini kadang terjadi hanya beberapa hari setelah dilakukan suntikan.

KB Susuk

Dinamakan KB susuk karena metode yang digunakan seperti pemasangan susuk. Susuk ini berupa tabung plastik lembut yang berisi progestogen dan disisipkan di bawah kulit lengan atas. Metode ini melepaskan progestogen dalam dosis kecil ke dalam tubuh. Metode implan ini efektif untuk jangka waktu 3 sampai 5 tahun. Alat kontrasepsi ini cocok bagi kita yang menginginkan jenis kontrasepsi jangka panjang. KB ini juga cocok untuk ibu menyusui. Cara melepaskan susuk KB juga cukup mudah namun tidak bisa dilakukan sendiri. Kita cukup datang ke bidan atau dokter kandungan untuk mengkonsultasikannya, dan masa subur kita akan kembali normal setelah lepas susuk KB.

Efek samping:
Ada beberapa wanita yang mengalami keluhan sakit kepala, nyeri payudara, kembung, dan perubahan suasana hati dan dorongan seksual. Siklus haid yang tidak teratur juga mungkin akan terjadi pada sebagian wanita pada bulan-bulan awal.

Pil KB Mini

Dinamakan pil KB mini karena pil ini hanya berisi progestogen. Pil ini harus dikonsumsi setiap hari tanpa jeda dalam satu periode bulanan. Pil KB jenis ini bisa digunakan oleh ibu menyusui karena tidak mempengaruhi ASI. Pil KB ini harus dikonsumsi secara teratur dan rutin. Waktu jeda penundaan konsumsi pil tidak lebih dari 3 jam, namun ada juga jenis pil lain yang diperbolehkan jeda sampai 12 jam saja.

Efek samping:
Pada beberapa wanita terjadi siklus haid yang tidak teratur, namun pada beberapa wanita lain bahkan tidak mengalami haid. Ditemukan juga beberapa keluhan seperti timbulnya jerawat, kulit berminyak, nyeri payudara, kembung, dan sakit kepala.

PKD (Pil Kontrasepsi Darurat)

PKD ini dikenal juga dengan istilah pil kondar. Metode ini hanya dapat digunakan dalam kondisi darurat. Pil ini terdiri dari 2 jenis pil yang harus di konsumsi pada waktu yang berlainan. Pil pertama diminum paling lambat 72 jam setelah berhubungan, sedangkan pil kedua dapat diminum 12 jam jeda dari konsumsi pil pertama. Tingkat efektifitas pil ini lebih akurat jika dikonsumsi sesuai aturan.

Cara Kerja:
Waktu rata-rata terjadinya pembuahan antara 72 jam, dan pil ini dapat menghambat ovulasi dalam masa tersebut. Metode ini digunakan hanya pada kondisi tertentu dan tidak dapat dikonsumsi secara reguler.

Kontrasepsi IUD

Alat kontrasepsi jenis ini berupa tabung plastik kecil dan lunak dengan kandungan progestogen yang dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh bidan atau pun dokter kandungan. Metode ini melakukan pelepasan progetogen dalam dosis kecil secara perlahan-lahan di dalam rahim. Proses ini membuat penebalan dinding rahim sehingga dapat mencegah kehamilan secara efektif. Metode ini juga menghambat terjadinya ovulasi.

Efek Samping:
Ada indikasi siklus haid yang tidak teratur pada beberapa wanita pada bulan-bulan pertama. Pada saat proses penanaman IUD bisa diberikan pertolongan medis untuk menghindari rasa sakit.

Spiral

Alat kontrasepsi ini berupa metode penanaman spiral tipis dari bahan tembaga ke dalam rongga rahim oleh bidan atau dokter kandungan. Metode ini dapat bertahan selama 5 sampai 10 tahun. Cara kerja alat kontrasepsi jenis ini dengan menghambat pergerakan sel telur dan melumpuhkan sel sperma sehingga tidak sampai terjadi pembuahan di dalam rahim.

Efek samping:
Terindikasi dapat meningkatkan resiko infeksi panggul, dan pada beberapa wanita ditemukan keluhan kram, dan pusing yang berkepanjangan.

Steril

Metode kontrasepsi ini membutuhkan pembedahan untuk pemotongan atau pemblokiran saluran telur sehingga sel telur tidak akan dapat bertemu dengan sel sperma. Kontrasepsi jenis ini termasuk golongan permanen. Penggunaan metode ini tidak akan mempengaruhi dorongan seksual. Prosedur ini biasanya dilakukan oleh para wanita yang sudah memutuskan untuk tidak mempunyai anak lagi. Dalam proses sterilisasi ini sangat jarang terjadi adanya kegagalan seperti saluran telur yang membuka kembali atau pun penutupan yang kurang sempurna. Sehingga tingkat efektifitas KB jenis ini 99,99% bisa mencegah terjadinya kehamilan.

Itu tadi penjelasan tentang jenis alat kontrasepsi atau KB wanita. Semoga informasi tersebut bisa membantu anda para wanita untuk memilih jenis alat kontrasepsi yang akan dipergunakan.

Komentar