Postingan

Broken Angel

Gambar
  Lihatlah... Tiba-tiba kau datang dengan sejuta pertanyaan, badai risalah tentang perjuangan mimpi dan juga angan. Beribu butir air mata jatuh membasahi pipimu yang lucu, menyengsarakan mata yang tak mau terbuka, melukai bibir yang tak pernah berdusta, hanya untuk meminta pertolongan. Begitu rimba isi kepalamu, sukar kurasa dipenuhi rumput liar berduri ketika kubelai rambutmu yang wangi. Katakanlah kasih... sekejam apa tusukan yang dihujamkan ke jantungmu? Pilu meraung, meronta merasakan kesakitan yang teramat dalam, hingga membuat rahangmu memerah dipenuhi oleh tamparan. Berbait-bait kata mengantarkan kepergianmu, berlari terseok dan terjatuh, lutut dan siku berlumur darah, hatimu berteriak memohon ampun atas ketidakberdayaan. Tapi... aku bisa apa? Tak ada obat yang bisa kuberi, tak ada pelukan yang mampu menidurkanmu. Aku tak punya apa-apa, saking seringnya dilanda lara. Jika kau ingin mati, aku tak tega membunuhmu. Jika kau ingin hidup, tak ada asa yang bisa aku tawarkan. Kesedihan

Tuhan, Aku Ingin Bahagia

Gambar
Pintaku hanya satu Bahagia.. Satu kata saja namun cukup berarti Tuhan.. Seandainya aku harus mati Ijinkan terlebih dahulu aku untuk bahagia Walau sebentar Seperti satu tetes hujan Sesaat namun penuh manfaat Aku ingin itu.. Satu kali saja... Sebelum keputus asaan mampu merengkuhku Satu kali lagi Aku berucap ingin bahagia Kembalikan kepingan kebahagiaanku Walau aku sadar waktuku tidak lagi lama Aku seakan tersengat listrik Terguncang dahsyat Hingga aku tahu Tuhan.. Apa kau ingin mengambil nyawaku?

Aku dan Lara

Gambar
Bintang dan bulan, dua hal yang saling melengkapi. Hanya saja mereka berbeda, seperti aku dan kamu. Mereka tidak akan dapat menjadi satu seperti aku dan kamu. Ada saatnya bintang harus pergi meninggalkan bulan dengan kehampaan. Dan bintang itu adalah aku... Awalnya... aku pikir aku cukup kuat untuk menahan segala lara. Tapi ternyata lara itu menggerogotiku, memusnahkan segala harapanku, membiarkan aku sendiri yang tenggelam dalam lara tersebut. Walau terkadang sugesti mengatakan kalau aku masih punya kekuatan untuk bertahan. Rasanya semesta tengah menghujamiku dengan rasa ketidak peduliannya. Rasanya bintang-bintang mulai memprotes kekalahanku. Rasanya pula, sang langit tidak terima atas kegagalanku. Ya, semuanya menyakitkan. Sakit... dan hanya aku yang merasakan. Lantas, siapa yang bersalah? Aku atau lara itu? Aku sekedar berungkap tentang apa yang ingin aku ungkapkan. Tapi... lagi-lagi semuanya memprotes. Semuanya berteriak keji! Semesta, maafkan aku yang ternyata tid

Tak Berubah = Masih Sama

Gambar
Hai... lama aku tak menyebutmu dalam catatan kecilku. Lama pula kita tak pernah saling bertegur sapa, membuat cengkrama kecil yang menarik atau bahkan saling menertawakan. Aku hampir lupa bagaimana rasanya ada di dekatmu. Mungkin benar aku yang mencintai terlalu dalam, berusaha keluar dari kenyataan tentang kita. Semua di luar kehendakku, aku sendiri tak paham. Apa kabar? Masih sebaik dulu kan? Semoga... Namamu masih ada dalam daftar doa yang kupanjatkan kepada Allah. Nama yang masih setia bernaung di tahtaku. Senyum lebar dan tawa kerasmu bahkan juga masih ada di sana. Lekuk wajah yang tegas, paras yang terlihat angkuh dan sok cool, serta segala tingkahmu tetap menjadi perhatian utamaku. Kini, kamu ditakdirkan dengan seseorang yang lain. Semoga orang tersebut lebih baik dariku, lebih mudah membuat warna di kehidupanmu. Namun kumohon, jangan pernah halangi seseorang lain untukku dengan bayangmu. Jangan berdiri di depan pintu hatiku, itu akan membuatnya kesulitan untuk masuk

Kotak Kenangan

Gambar
Mungkin asaku mulai padam. Mungkin pula, aku mulai lelah dalam perjalanan panjang ini. Perjalanan yang menitik beratkan pada sebuah rasa, sebuah keinginan untuk memiliki. Walau pada akhirnya, aku atau pun kamu sama-sama membisu. Semesta telah memberikan sepasang sayap untukmu terbang dariku. Begitu, kan? Entah bagaimana bisa semesta yang menjauhkan kita, membentangkan jarak di antara kita, membuat kita tak lagi dapat mengumbar tawa atau sapa dalam kebersamaan yang nyata. Sampai terkadang aku bermimpi untuk menghapus jarak ini. Aku ingin segalanya kembali seperti dulu. Dulu yang indah, dulu yang menyenangkan. Dan sekarang, justru aku terperosok dalam kenangan yang tak akan bisa terulang. Aku tak bisa berbuat apa-apa selain membual untuk diriku sendiri. Di sini, semuanya berbeda. Aku merasa kehilangan mimpi. Tak ada yang sepertimu, sebab memang tak akan pernah ada...

Ziarah

Gambar
Kujejakkan langkah kaki menapak tanah Menyisir bebatuan tajam yang hiasi jalanan Sesekali debu kotor menerpa kulit pucat wajahku, bersama sinar matahari yang membakar kesusahanku Disepanjang jalan, aku disapa dengan kemunafikan Langkah-langkah ku seirama dengan penghianatan yang mereka tawarkan Aku merintih, tapi tak lagi diperdulikan... Aku menangis, tapi tak lagi diperhatikan... Bahkan teriakan yang hampir memutuskan pita suaraku pun, tak lagi di dengar oleh mu Aku... yang katanya adalah ujung hatimu Tapi kesakitanku menjadi hiburan bagi keangkuhan mu Aku... yang katanya bagian dari dirimu Tapi harapanku dipupuskan oleh keegoisan mu Untuk keberapa lama kesedihan ini kuderita? Bukankah aku telah cukup membayarnya dengan banyak air mata? Engkau yang telah lama hilang dari pandanganku...

Time

Gambar
Waktu... Tidak akan pernah kembali. Lembaran kisah akan segera usang, atau menjadi kenangan. Pahit, manis, gelap, dan terangnya akan menjadi cerita. Waktu... Terkadang terasa berlari, atau merangkak begitu lambat. Pasti dan tidak akan pernah berhenti. Meninggalkan kita yang masih tergagap dan ternganga. Seperti malam yang meninggalkan pagi. Waktu... Merangkai misteri dalam bingkai cerita yang penuh tanda tanya, namun pasti. Seperti maut yang menjumpai jiwa yang masih terbalut raga. Seperti api yang membakar kayu menjadi abu. Masihkah kita membiarkan waktu berlalu tanpa sesuatu? Atau kita berpasrah diri ditelan waktu? Waktu... Tetap setia berjalan seperti apa adanya. Cinta bisa berubah menjadi benci. Terang benderang bisa berubah menjadi gelap gulita. Tak ada yang diam, semua bergerak. Terseret, terhempas, tergilas, atau terkubur, semua berpacu dengan waktu. Waktu... Tidak akan pernah berhenti. Akan terus bergulir mengalir bagai air. "Apa yang te

The End

Gambar
Sudah 3 hari aku di kota mu. Diam-diam melihatmu dari jauh, berharap kamu melihat ke arahku, agar aku bisa menikmati senyummu dan teduh matamu. Hari ini sebenarnya sudah kumantapkan diri, untuk menemuimu, mengutarakan semua rasaku, isi hatiku. Tetapi... saat aku membaca status WA mu, aku berpikir lagi, apakah benar jika aku datang menemuimu, apakah benar aku mengutarakan rasaku, sementara kamu dan dia akan merencanakan masa depan cinta kalian. Ah, betapa dirimu begitu puitis mengutarakan rasa cintamu padanya. Seperti sebongkah batu menimpa kepalaku saat itu, aku tersadar. Kini aku hanya masa lalumu. Aku bukan wanitamu. Aku bukan ujung hatimu. Aku bukan orang yang kamu inginkan mendampingimu sampai ajal menjemput. Aku tidak lagi berhak atas dirimu. Aku hanya kisah masa lalu mu 8th kemarin... Janji sehidup semati, janji akan selalu mencintai, janji untuk tidak pernah melepaskan tanganku, janji untuk selalu mendukungku, janji... ah, ada banyak janji yang kam

Maaf, Aku Lakukan Pelanggaran

Gambar
Sudah hampir lima bulan aku menunggumu pulang. Menunggumu memilihku untuk menjadi tempatmu pulang. Sudah cukup lama bagiku untuk tetap di sini, menanti salam darimu, salam hangat yang menyambut rasaku padamu. Aku setia menunggumu, say ... Menunggumu mengucap satu dua kata yang mewakili rasamu padaku. Ada yang belum tersampaikan, betapa aku merindukanmu di setiap jengkal masa. Ada yang tidak mungkin tersampaikan, betapa aku menyayangimu, hingga hati ini tak kunjung berhenti mendoakanmu. Ada yang tidak bisa disampaikan, aku sangat mencintaimu, say ... Begitu banyak hal yang tidak sanggup aku sampaikan. Haruskah aku berhenti sampai di sini? Apakah kini saatnya aku berhenti menunggumu pulang? Beberapa waktu yang lalu, aku berjanji padamu untuk menjauh darimu. Bukan selama musim hujan atau musim kemarau, tetapi untuk sepanjang musim dan sepanjang waktu. Aku menyatakan hal itu... Kenyataannya adalah, kebenaran atas apa yang dari dulu hingga kini: aku tak aka

Yang Terakhir

Gambar
Aku tahu harusnya aku pergi, saat kamu memutuskan pergi dari hidupku. Aku tahu harusnya aku menghapus namaku dari hari-harimu, saat kamu bilang sudah lelah berjalan denganku. Aku tahu harusnya aku tidak boleh menyebut namamu, mengenangmu, mengharapkanmu, saat kamu mantap melanjutkan hidup tanpa aku disampingmu. Aku tahu kamu saat ini lebih bahagia , tanpa adanya aku dibalik namamu. Aku tahu bebanmu kini terasa ringan, hingga kamu merasa melayang di langit, tanpa aku yang selama ini menjadi tanggung jawabmu. Aku tahu say , sangat tahu... Tak perlu kamu beri kode, tak perlu kamu tunjukkan, aku tahu semua yang kamu inginkan dariku. Kamu ingin aku pergi jauh dari hidupmu, tanpa jejak. Maaf, jika selama ini aku terlalu egois, memaksakan diri, tak tahu malu, berusaha untuk terus berada di belakangmu, menguntitmu, merasaimu, melihatmu dari jauh. Kini aku sadar, cinta tak bisa dipaksakan. Sudah takdir jika kisah kita hanya bertahan 8th. Cintamu kini telah hilang, kamu bukan