Jangan Pernah Menyebut Kembali Pemberian!
Sebagai manusia, pada fitrahnya tentu tidak senang jika ada orang lain yang kikir terhadap hartanya. Namun mereka lebih benci lagi, jika seseorang berderma lalu mengungkit pemberiannya..
Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُواْ صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالأذَى
“Hai orang-orang yang beriman.. Janganlah kalian menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)” [QS al-Baqarah: 264]
Berkata asy-Syaikh as-Sa’di rahimahullah,
ففيه أن المن والأذى يبطل الصدقة
“Pada ayat ini terdapat dalil bahwa mengungkit pemberian dan menyakiti si penerima akan menyebabkan lenyapnya pahala sedekah..” [Taisirul Karimir Rahman]
Mungkin kita pernah menyaksikan atau mengalami sendiri, ketika bersedekah ada rasa ingin dipuji, ingin diketahui bahwa kita telah berbuat baik, telah melakukan amal kebaikan. Tetapi tentu saja itu merupakan sebuah kerugian, karena seperti yang dikatakan dalam hadits diatas, itu akan menghilangkan pahala. Tentu kita tidak mau, amal yang telah kita lakukan menjadi tidak berarti bukan?
Maka bila kita pernah bersedekah, lupakan saja. Seakan kita tidak pernah memberi. Bukankah kita ingin sedekah itu menjadi bekal kebajikan kelak di akhirat? Bukan menjadi sebuah kesia-siaan, apalagi sampai menyebabkan kita berdosa.
Maka, berikut adalah salah satu do’a dari Umar Bin Khattab agar kita dapat senantiasa ikhlas dalam beramal,
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ عَمَلِي كُلَّهُ صَالِحًا, وَاجْعَلْهُ لِوَجْهِكَ خَالِصًا, وَلاَ تَجْعَلْ لأَحَدٍ فِيْهِ شَيْئاً
“Ya Allah jadikanlah amalku shalih semuanya, dan jadikanlah aku ikhlas karena-Mu, dan janganlah Engkau jadikan untuk seseorang dari amal itu sedikitpun”
Jadi, jangan pernah menyebut kembali pemberian atau sedekah kita. Agar amalan tersebut tidak menjadi sia-sia. Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang dicintai Allah subhana wa ta'ala. Aamiin...
Komentar
Posting Komentar