Terbunuh Sepi (Sajak Kegelapan)
sendiri tanpa teman
Aku menyusuri jalanan sepi
Hanya suara angin malam yang terdengar
Langkahku berhenti di pemakaman
Berderet nisan yang kesepian
Mereka sama sepertiku,
kesepian...tak ada yang mendengar
Hanya kegelapan malam yang mau jadi teman
Jangan mencariku...
Tempatku dideretan nisan ini
Biarlah hati ini membatu,
agar tak ada rasa sakit lagi
Biarkan aku bersajak menghibur mereka,
yang membeku ditanah basah ini
Tempat dimana mereka dicampakkan dunia
Sayup-sayup terdengar lantunan lagu Paradise
Ah... surga yang dirindukan semua jiwa yang sepi
Impian yang begitu mahalnya bagi orang sepertiku
Bahagia hanya untuk orang-orang terpilih,
dan kami orang-orang terbuang yang jauh dari kehangatan
Pelan tapi pasti, diri ini mulai terbunuh sepi
Rintik hujan mulai selimuti tanah yang menyedihkan ini
Jiwa yang kosong semakin tak tertolong
Hanya tatapan sendu ke arah langit,
tapi langit dengan pongahnya berkata:
ini takdirmu... rasakan, hadapi, dan jalani
Suara-suara itu begitu manis terdengar,
tetapi sangat pahit dirasa
Bagai membaca buku dalam gelap
Jiwa yang tak tersentuh cinta,
menangis sendiri dalam keheningan yang abadi
Ah... sungguh kasihan diri ini,
yang selalu dipandang iba olehnya dan juga mereka
Dan kembali tapi pasti, diri ini terbunuh sepi
sepi juga...
BalasHapusKemilau cahaya tertutup kelam emosi
BalasHapusRiuh canda terbekap topeng pengharapan
Ketuklah nurani mu dan buka mata hati
Disana akan kau temukan kenyataan
Lepaskan lelahmu atas harapan yang tak kunjung datang
Pada sujud dan doa mu di sepertiga malam
Basuh penatmu atas janji yang tak terbayar
Pada air suci di setiap wudlu mu
Sepi mu sebuah amarah yang tak berwujud iblis
Gelapmu sebuah dendam untuk sebuah penantian
Berontak .. Lepas .. sayang kemunafikan membelenggu
Kesetiaan menjadi sebuah hal yang sakral
Engkau melupakan senyum para sahabat
Engkau menjadikan mereka nisan yang membisu
Engkau membiasakan diri di keterpurukan
Dan menolak menyadari engkau tidaklah sendiri
Bawa cahayamu menyinari gelapmu
Meski itu hanya setitik terlihat
Keraskan tawa bongkar nisan di sekitarmu
Meski hanya senyuman yang terdengar
Dalam kata tak bersuara
Aku hadirkan hujan kebahagiaan
Bukan menawarkan harapan
Hanya tiupan asa di sepertiga malam