Tulisan Gilang Kazuya Shimura, Soal Islam Warisan yang Ditulis Afi Nihaya Faradisa



Belum Lama ini tulisan gadis  SMA Negeri 1 Gambiran, Afi Nihaya Faradisa cukup viral di sosial media. Tulisannya yang terakhir tentang “Agama Warisan.”

Tulisan ini cukup viral, sebab topik yang diangkat remaja yang tinggal di Banyuangi Jawa Timur ini, adalah soal gejolak politik dan sosial di Indonesia.

Nah, meskipun tulisan tersebut cukup kritis, namun ada saja yang menuai pro-dan kontra. Sebab Afi Nihaya hanya memakai isi otaknya dan mengesampingkan dalil kitab sucinya.

Berbagai tanggapan pun muncul untuk menanggapi tulisan remaja tersebut. Salah satunya datang dari akun Gilang Kazuya Shimura, seorang Pria asal Sukabumi yang tengah menempuh pendidikan di Luar Negeri.

Berikut tulisan bantahannya yang kini tengah viral.

Dek Afi yang terhormat, kita emang gak bisa milih kita memeluk agama apa, karena kita didoktrin oleh orang tua kita. Tapi adek tau gak, kalau secara fitrah kita udah muslim? Adek gak tau? Makanya kakak kasih tau sekarang, ada kok hadits nya dek :

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (HR Bukhari 1296).

Tugas manusia adalah mencari jati diri nya, makanya setiap manusia dikasih otak buat berpikir lewat tanda-tanda yang Allah kasih. Makanya kita yang muslim nyebut muallaf sebagai “kembali ke fitrah”, karena sejati nya dia kembali ke jati diri nya yang asli.

Masalah bersitegang, ah adek ini kayak anak SD aja, jangankan soal iman dek, soal artis korea aja masih pada ngotot siapa yang paling ganteng/cantik, apalagi soal prinsip.

Agama itu prinsip hidup dek, kalau kita menganggap semua agama benar, apa beda nya dengan balita yang gak bisa bedain mana kacang mana kecoak? Soal islam agama yang benar, kan udah ada dek ayat nya di Al-Baqarah ayat 2, penegasan nya ada di surat Yunus ayat 37-38. Kakak berani taruhan, nggak ada ayat-ayat setegas ini di agama lain. Coba aja adek cek, kalau adek udah gak sibuk sama wawancara dari orang-orang yang (maaf) sok bijak.

Maksud adek jangan sesekali menjadi Tuhan gimana dek? Karena kita melabeli orang sebagai kafir dan masuk neraka?

Mungkin adek meradang sama mereka yang melabeli orang dengan sebutan kafir, tapi adek tau gak kalau mereka cuma mencocokkan identitas mereka dengan apa yang ada di Alquran? Gak ada beda nya dek sama petugas warnet yang disuruh pemilik warnet untuk melabeli tingkat pendidikan dari seragam yang dipakai, gak lebih. Tapi apa dengan itu si petugas langsung merasa jadi pemilik warnet? Nggak kan.

Gak usah pake bayangkan dek, adek pernah baca Al-baqarah ayat 256 gak? Kalau iya, aneh kalau adek masih bilang islam memaksa orang lain pindah agama. Lagipula liat aja dek sejarah nya, agama mana yang paling suka memaksa orang lain memeluk agama mereka ketika mereka menjadi mayoritas, buka mata dan jadilah orang dewasa dek.

Semua orang berhak mengklaim agama mereka yang terbaik, gak ada yang larang kok, wong iklan detergen aja bilang produk mereka yang terbaik. Tapi masalahnya, sejauh mana akal pikiran kita dipakai buat mencari kebenaran yang paling benar, bukan kebenaran atas dasar pingin tenar. Balik lagi ke tantangan yang kakak sebutkan diatas, adakah agama lain yang punya ayat setegas Al-Baqarah ayat 2?

Label neraka atau surga, itu juga gak lebih kayak guru yang bilang ke murid nya yang pemalas bahwa dia gak bakalan naik kelas. Logis toh? Gimana cara nya naik kelas kalau belajar aja nggak? Sama kayak label neraka, gimana mau masuk surga kalau sama Allah aja gak percaya?

Tidak ada dek yang meragukan kekuasaan Tuhan, tapiiii… Baca lagi ya dek sejarah nya, Allah gak pernah membuat agama lain selain Islam, orang-orang dhalim lah yang memutar balikkan fakta menjadi agama-agama baru yang beraneka ragam. Itu juga jadi salah satu bukti kekuasaan Allah & salah satu bentuk ujian di dunia untuk makhluk-Nya. Makanya banyak baca ya dek, mumpung masih muda.

Soal kerukunan dek, kita bandingin aja yuk arab saudi vs italia, negara yang mewakili dua agama terbesar di dunia, di negara mana terjadi lebih banyak kriminalitas? Mohon bandingin nya pake akal sehat yah dek, jangan pake kebencian terhadap kaum bergamis.

Yang nama nya mayoritas, wajar kok kalau mereka menerapkan hukum mereka, analogi nya, di rumah adek, yang berlaku adalah adat istiadat di keluarga dek Afi kan? Kalau semisal ada orang lain yang ujug-ujug dateng ke rumah adek dan maksa keluarga adek ikutin adat istiadat dia, apa adek mau terima?

Adek kayaknya beneran gak tau ya sejarah pancasila? Clue nya jelas dek, sila ke satu apa? Agama apa yang sepaham dengan sila ke satu? Adek harus tau, bahwa dasar negara kita yang paling inti diambil dari Alquran, bukan dari injil, weda, tripitaka atau kitab lain nya. Makanya kakak aneh liat tulisan adek yang bilang dasar negara gak boleh dari salah satu agama. Tanah yang kamu pijak itu juga bisa terbebas dari penjajah atas jasa para ulama dan santri loh dek, apa coba kitab panutan mereka? Yang jelas bukan komik Doraemon.

Suatu hari nanti kakak akan menceritakan kepada keturunan kakak bahwa ada banyak oknum bertulisan seperti bijak yang aslinya bahkan nggak ngerti apa arti bijak itu sendiri. Orang-orang yang menginginkan situasi yang sangat fana dan diluar jangkauan realitas hanya karena ingin diterima oleh berbagai pihak. Kakak harap dek Afi gak masuk sebagai jajaran oknum itu.

Terakhir, kakak mau menukil quote dari Abdullah bin Mas’ud:

“Ilmu itu bukanlah sebuah kemahiran dalam berkata-kata, tetapi ilmu itu (menimbulkan) taqwa kepada Tuhan”

Dari hamba Allah yang masih mencari ilmu. Gilang Kazuya Shimura.

Komentar