Kisah Nasi Putih
"Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih" Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.
Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.
Ketika pemuda ini menerima nasi putih kemudian membayar, dia berkata dengan pelan: "dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya?"
Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum: "Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar!"
Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir: "kuah sayur itu gratis."
Lalu dia memesan semangkuk lagi nasi putih.
"Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya." Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini.
"Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa ke sekolah sebagai makan siang saya!"
Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin diluar kota, demi menuntut ilmu datang kekota, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.
Berpikir sampai disitu, pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini.
Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan dibawah nasi?
Suaminya kemudian membisik kepadanya: "Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk dinasinya, dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung, dan pasti dia tidak akan datang lagi"
"Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya" sahut si istri.
"Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku?" Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.
"Terima kasih, saya sudah selesai makan." Pemuda ini pamit kepada mereka.
Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan dan melihat mereka dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.
"Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat!" kata pemilik rumah makan sambil melambaikan tangan.
Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka. Sama seperti biasa, setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.
Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari, terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat sekolah.
Selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi di rumah makan tersebut.
Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka akan segera digusur.
Kehilangan mata pencaharian, dan mengingat anak mereka ada yang masih sekolah yang perlu biaya setiap bulan, membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.
Pada saat itu, masuklah seorang pemuda.
"Apa kabar?, saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan. Saya diperintahkan oleh bapak direktur, untuk mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami. Perusahaan kami telah menyediakan tempat bagi kalian. Kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, dan keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan."
"Siapakah direktur diperusahaan kamu?, mengapa begitu baik terhadap kami?" sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.
"Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu"
Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya, dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses.
Dia merasa kesuksesannya pada saat ini, adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya, dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan sekolahnya, dan menjadi sesukses sekarang.
Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya.
Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya, dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka: "bersemangat ya! dikemudian hari perusahaan ini untuk makanannya tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok!"
sangat menginfirasi mudah 2 han ini tidak hanya dijadikan sebgai insfirasi saja tetapi dapat dijadikan bekal teladan yg baik, dan jg pernah akan jasa org yg pernah menolong kita, karena utang jasa ngak bisa dibayar dan ngak akan ternilai harga nya
BalasHapus