Ajal


Ajal

Hidup adalah rangkaian waktu. Waktu demi waktu terangkai menjadi satu, diberikan kepada setiap manusia sebagai ajal. Itulah tenggat waktu yang diberikan oleh Allah kepada kita. Ketika tenggat waktu yang diberikan telah berakhir, maka tak satupun yang bisa meminta ditangguhkan.

Karena itu tanpa terasa, setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun berlalu, saat usia kita bertambah, sesungguhnya ajal kita semakin dekat, karena terus berkurangnya detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.

Saat ajal itu tiba, apakah kita sudah siap? Menyiapkan apa yang akan kita bawa menghadap kepada-Nya. Pernahkah kita menghitung berapa lama waktu yang kita gunakan untuk maksiat, dan berapa yang kita gunakan untuk taat? Padahal kita hitung atau tidak, yang pasti Allah Maha Tahu, dan Malaikat pun telah mencatatnya, sehingga kita pun tak kuasa untuk mengelaknya.

Rangkaian waktu yang kita lalui lebih berharga dari emas, perak, kedudukan, atau apapun yang kita miliki. Jika kita tidak bisa mengisinya dengan benar, sesuai dengan perintah dan larangan Allah, pada akhirnya kita menyesal. Karena perbuatan yang begitu banyak dalam hidup kita, ternyata tak satupun yang diterima oleh Allah SWT.

Allah pun memberikan kesempatan emas itu kepada kita, jika kita sadar. Dengan shalat berjamaah, nilai sekali shalat kita akan dilipatgandakan menjadi 27 kali. Artinya, jika dalam sehari semalam kita shalat rawatib 5 kali, ditambah 12 kali shalat sunahnya, hanya bisa mengumpulkan 17 point, namun dengan shalat berjamaah, point kita bertambah, menjadi 152 point. Berarti sehari, point kita sama dengan 8-9 hari. Belum lagi, jika itu semua dilakukan di masjid, maka tiap langkah kaki kita akan merontokkan dosa kita.

Dengan shalat Dhuha tiap pagi, kita pun menutup 360 sendi, yang harus kita tutup dengan sedekah. Mulai dari mengeluarkan kata-kata yang baik, membantu orang yang membutuhkan, memberi minum orang lain, membuang duri di jalan, dan sebagainya. Semuanya itu, ternyata Allah cukupkan dengan mengerjakan shalat Dhuha, 8 rakaat. Bahkan, dengannya Allah menjamin akan mencukupkan semua urusan kita di hari itu.

Begitu juga dengan dakwah, menyampaikan hidayah kepada seseorang. Ketika orang tersebut mendapatkan hidayah Allah, dari yang asalnya non-Muslim menjadi Muslim, yang asalnya tidak shalat kemudian akhirnya rajin mengerjakan shalat, yang asalanya tidak berhijab menjadi  berhijab dan taat, maka orang yang mengantarkan mereka mendapatkan hidayah itu diganjar oleh Allah dengan kebaikan yang tak terhingga. Lebih baik daripada terbitnya matahari dan bulan.

Begitulah Allah memberikan jalan, agar umur, waktu dan hidup kita menjadi berkah. Tiap rangkaian waktu kita lalui dengan penuh hikmah. Tiap detik, menit, jam, dan hari yang hilang dari kita, dilipatgandakan oleh Allah kebaikannya karena berkah.

اَللهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِىْ وَخَيْرَ عَمَلِىْ خَوَاتِمَهُ وَخَيْرَ اَيَّامِىْ يَوْمَ لِقَآئِكَ 

"Ya Allah! Jadikanlah sebaik-baik umurku hingga akhirnya, dan sebaik-baik perbuatanku hinggaa kesudahannya dan sebaik-baik masaku hingga menjumpaiMu"

Komentar