Menunggu Mati
Tapi nyatanya aku tak seindah itu
Malah engkau benamkan luka di hati yang merajam kejam
Luruh lentak diam tak bertepi
Gemetar syairnya tak tuntas
Bait-baitnya tergores darah
Duduk bertepi tak tergerak
Napas tersesak sembul tersirak
Menanti persinggahan hadir dalam kata dan tanda
Diam mengandung makna
Telah kusaksikan ratusan kematian di sini
Anak kecil yang beranjak remaja mati,
pemuda dengan segudang cita-cita mati,
ibu muda yang anaknya masih bergantung air susu padanya mati,
dan aneka kematian lainnya
Apakah itu membuatku ragu akan harapanku pada kematian?
Apakah hidupku tidak lebih sakit dari pada sebuah kematian?
Catatan ini berkisah tentang hidup, rindu, cinta, dosa, dan makna yang memberi arti
Sebuah persembahan untuk yang mendamba cahaya...
Aku bernyanyi pada batu
BalasHapusAku berteriak pada batu
Tak sedikitpun goyah
Tak sekecilpun retak
Kemarin adalah jejak
Esok adalah harapan
Tanpa jejak takkan ada harapan
Tanpa harapan jejak akan terhenti
Apa kabar kata?
Apa kabar nyanyian?
Masihkah memusuhi perbedaan?
Satu tujuan berbeda jalan
Diamku adalah angin yang meniup kedua matamu
semakin bijak bapak satu ini... :)
Hapus