Senja Orange dan Merah Jambu


Senja Orange dan Merah Jambu

Pernahkah kamu melihat warna senja di langit yang berwarna orange? Langit senja yang seperti itulah, yang menggambarkan perasaanku padamu. Senja orange itu terasa nyeri sekali. Warnanya membuat aku ingin menangis. Senja orange mendefinisikan sebuah kepergian, tanpa kepulangan. Perpisahan abadi, kematian, rasa pedih.

Coba kamu perhatikan langit saat mulai gelap. Seperti itulah perasaanku padamu. Di satu sisi itu, aku mencintaimu layaknya senja. Aku merasakan pedih menyimpan rasa ini. Aku menahan rindu, sekuat mungkin. Aku membentak hati yang memberontak ingin menemuimu, sekeras mungkin. Aku berusaha berhenti menangis, saat aku tahu kamu kini bahagia tanpa aku.

Iya... aku sesakit ini mencintaimu, seperti raut langit saat senja warna orange.

Tetapi aku pernah melihat warna langit senja yang berwarna merah jambu. Warnanya lembut sekali. Melambangkan warna yang indah, penuh kasih sayang, cantik, juga manis. Di sisi lain, aku mencintaimu layaknya senja warna merah jambu. Hatiku masih berdebar-debar saat melihatmu dari kejauhan.

Ya, aku masih belum bisa mengontrol debaran itu. Suaramu masih menjadi suara paling teduh di telingaku. Pandangan matamu masih selalu sama, menyejukkan hatiku. Kamu hebat mengontrol pikiranku. Terlebih, nasihatmu selalu menjadi yang terfavorit, menggugah, terpatri dalam pikiran dan hatiku. Yang terpenting, kamu selalu menjadi salah satu alasanku untuk tetap bahagia menjalani hidup, tetap positif, tetap semangat menggapai mimpi.

Mencintaimu bak langit senja warna orange dan juga merah jambu. Menyedihkan tetapi tetap membahagiakan. Kapan kamu akan menampakkan diri dan menjemputku? Menggantikan gelap, lalu menerangi duniaku. Aku selalu menunggumu, disini...

Note: Musik akan lebih indah dengan lirik, begitupun sebaliknya, lirik akan lebih hidup dengan iringan musik.

Komentar