Renungan Sepertiga Malam
sudah pasti Allah tak berkenan
Dan ketika yang ada kini datang lantas bertahan,
sudah pasti Allah menginginkan
Kamu adalah bunyi bait-baitku
Kamulah warna syairku
Ruh semua puisiku
Piranti inspirasiku
Dan kamulah kesadaran limpahan karunia Allah padaku
Saat tiupan iman semakin kencang menerpa kalbu,
hadirmu sulut tekad dunia akhiratku
Begitulah aku merajuk pada malam,
yang singgahkan doa padamu dari jauh
Pada desah angin yang menyusup ke balik hijab
Kusadar pada awalnya, manusia berasal seorang diri
Apabila merasa sendiri, itulah saat menelaah jejak
Sampai pada rumah sepertiga malam,
dimana pintu rencana telah ditutup dan pintu hikmah kembali dibuka
Kudengar malaikat bernyanyi,nyanyikan lagu tentang kisah
BalasHapusKisah indah dimana senyum tercipta,yakini esok adalah bahagiamu
Kupersembahkan setangkai bunga merah,lambang kasih teruntai
Doa ku kan selalu bersamamu sebagai teman,sahabat dan sebagai kata tanpa suara
Tetaplah menjadi siapa dirimu tetapi kendalikan dirimu,karena musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri
Pelangi terlihat begitu indah setelah hujanmu berhenti,secerah langit wajahmu bersinar
Meneduhkan hati siapapun yang memandang..
Selamat tidur bidadari di kesunyian..
Esok akan kuajak engkau mengarungi semesta yang penuh warna warni