Isi Hati

Isi Hati

Ada beberapa teman yang bertanya: Kenapa blog dinda story penuh dengan puisi sedih, puisi kematian, puisi seorang hamba dengan Rab-nya, puisi akan mengingat dosa, dan warna hitam? Kenapa status2 seorang Dinda berisi nasihat2 orang bijak, kata2 motivasi, penggalan ayat2 Al Qur'an, seruan2 kebaikan? Dan kenapa wajah seorang Dinda tidak pernah diperlihatkan, ditunjukkan? Berikut ini jawabannya...

Jika para ahli kesehatan sudah memberikan vonis penyakit yang menjadi momok bagi manusia, jika bayang2 kematian sudah diujung mata, apa yang bisa dipikirkan? Tentu saja berusaha menjadi seorang mukmin sejati, menjadi manusia yang berguna bagi sesama, mengingatkan hal yang benar maupun yang salah.

Sungguh... diri ini bukan seorang pujangga, bukan pula seorang bijak, juga bukan ingin dipanggil ustadzah, serta tidak ingin mencari nama. Diri ini hanya ingin berbagi ilmu, berbagi wawasan, mengajak ke jalan kebaikan, mencari ridho Allah SWT.


Apalah arti sebuah paras, karena kecantikan tidak akan membantu kita saat ajal sudah menjemput. Cukup kalian mengenalku, berteman denganku, bertemu denganku (bagi yang pernah bertemu), berbagi kisah, saling share informasi, bukankah itu lebih indah?

Islam melarang untuk Tabarruj? Di dalam kitab Zaad al-Masiir dinyatakan, Tabarruj menurut Abu ‘Ubaidah adalah seorang wanita menampakkan kecantikannya, sedangkan menurut al-Zujaj tabarruj adalah menampakkan perhiasaan dan semua hal yang bisa merangsang syahwat laki-laki. Dan didalam Islam juga disarankan untuk menjauhi penyakit Riya' (pamer).

Jadi, sudahkah kalian paham? Diri ini bukan siapa2, hanya seorang manusia yang berusaha hidup bahagia, memperbaiki diri pribadi, disisa napas yang masih ada, disela detakan jantung yang masih bernyawa. Berusaha untuk tetap hidup, walau vonis telah diberikan (pasti ada beberapa teman yang sudah tahu).

Hargailah setiap detik napas, dan setiap detak jantung kalian, serta apa yang kalian miliki. Jangan pernah merasa kurang karena akan terus terasa kurang. Isi hidup dengan terus mencari ridho-Nya, karena surga-Nya masih terasa jauh bagi kita insan biasa....

Komentar

Posting Komentar