Irama Kegelapan
Nyanyikan kidung kematian dalam kegelapan
Dunia memudar
Kekuatan datang dalam kelam
Perlahan-lahan aku mulai tenggelam
Janji kehangatan sebuah perjalanan belum terambilkan
Jiwa yang paling hitam
Dosa yang paling kelam
Hati yang terlumuri darah
Kegelapan yang tumpah
Kegilaan memanggil dari tempat tak terjamah
Suara kengerian berteriak menyiksa jiwa
Takkan bisa lari, takkan bisa sembunyi
Jiwa semakin kaku menghilang dalam kegelapan
Takkan ada yang bisa menatap dan mendengar
Saat tenggelam lebih dalam dan lebih kelam
pikiran kian menggila, dan kegilaan menjadi teman sejati
Semua tampak kelabu
Semuanya hambar
Gelap kian kuasai
Lenyap cahaya terang
Disingkirkan awan-awan kelam
Senja yang biasanya sekarat di ujung sana
Kini telah mati dan hilang setelahnya
Langit pun berkucuran air mata begitu derasnya
Kenapa tak kuletakkan saja sukmaku?
Biar aku tak merasakan tawa dan lepas canda tanpa kepala
Masih saja aku di antara malam
Pucat biru terpukul mimpi
Petir menggelegar membakar darah dan jiwa
Aku buta tentang esok pagi
Dinginnya malam hitam, saat bermain dengan lentera kuburan
Ini bukan ancaman ketika maut datang
Kekelaman akan bertanya, dan imajinasi secara bebas akan terbuka
Disana aku akan menunggu, sebagai irama kegelapan
Masih ku melihat seraut wajah tersenyum
BalasHapusDi antara kesunyian dalam bingkai yang kelam
Kata ku masih bersamamu
Meski tak pernah bersuara
Aku adalah teman
Aku adalah sahabat
Aku adalah ...
Ketika benak mulai riuh akan harapan
Disaat pekat mulai menutupi cahaya
Berontak dan lawan dirimu
Kau lah terhebat dan kau juga yang terlemah
Aku masih bersamamu
terima kasih untuk ada...
BalasHapus