Lembah Tak Bermadu
Meringsut tebalnya awan menjerat suram
Jerit sorak menghantar
Teriak air mata turunkan kelam
Detak nafas menyeruak mengarak jiwa
Langkah desah mimpi tak berlalu
Terus membekas di ujung pilu
Luluh derai air mata menguntai di setiap jerit
Kau kokohkan tulangku dengan air kesombonganmu
Kau alirkan darahku dengan air durjamu
Kau hidupkan harapanku dengan kemunafikanmu
Kau bangun masa depanku dengan bait lantunan untaian celotehmu
Kemana lagi tempat mengadu?
Semuanya bagai terkurung di lembah tak bermadu
Malam melaju jeritan terus merindu
Merintih, tertatih, hanya bayang-bayang semu
Terpaku mengadu di setiap dinding derita
Aku adalah anak yang merenggek meminta belas kasih
Aku hanyalah anak dari rahim yang telah mati
Andai kau tahu segala isi hatiku
Kan ku tumpahkan di bawah telapak kakimu,
dan bersimpah peluh di hadapanmu
Merangkai kata maaf atas ketidaksempurnaanku
Komentar
Posting Komentar